Selasa, 18 April 2017

Cara Terbaik Mendapatkan Asam Lemak Esensial

Komponen utama minyak, yaitu asam lemak, secara umum diklasifikasikan menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. 
Asam lemak tak jenuh adalah yang disebut asam lemak baik dan merupakan nutrisi yang diperlukan untuk memelihara jantung, organ-organ peredaran darah, otak, dan kulit. Di antara asam lemak tak jenuh ini disebut asam lemak esensial. Di antaranya termasuk asam linoleat, dan asam arakidonat.

Di Amerika beberapa tahun yang lalu, disarankan untuk mengonsumsi satu sendok teh minyak zaitun tiap harinya untuk mendapatkan asam lemak esensial. Pada saat itu, ini adalah suatu kebiasaan yang populer karena dipercaya baik untuk Anda. Namun, kemudian muncul laporan yang mengatakan bahwa mengonsumsi minyak zaitun setiap hari dapat menyebabkan kanker indung telur. Kebiasaan ini pun dengan segera ditinggalkan setelah munculnya laporan tersebut.

Faktanya, asam lemak tak jenuh memiliki sifat-sifat yang menyebabkan minyak zaitun sangat mudah teroksidasi. Bahkan jika minyak zaitun dihasilkan melalui kompresi, masih tidak disarankan mengonsumsi minyak yang diekstrak secara tidak alami.

Jika ingin mengonsumsi asam lemak tak jenuh, asam lemak yang ditemukan di dalam ikan adalah jalan yang paling aman.

Ada banyak asam lemak berkualitas baik seperti DHA (Docosahexaenoic acid atau asam Dokosaheksaenoat) dan EPA (Eicosapentaenoic acid atau asam Eikosapentaenoat) yang terdapat terutama dalam "blue fish", seperti ikan sarden dan makarel. DHA dan EPA yang juga terdapat dalam bagian berlemak mata ikan tuna dikabarkan dapat meningkatkan fungsi otak.

Tidak perlu meminum minyak secara langsung jika menyantap makanan dalam bentuknya yang alami karena Anda bisa mendapatkatkan asam lemak tak jenuh yang dibutuhkan dari lemak yang tedapat dalam makanan. Apa pun jenis minyak yang Anda gunakan, dengan segera akan mulai teroksidasi begitu terkena udara. Oleh karena itu, jika memang memungkinkan , sebaiknya minyak tidak digunakan untuk memasak.

Secara umum, dikabarkan bahwa vitamin A dapat diserap lebih baik jika makanan dimasak menggunakan minyak. Oleh karena itu, biasanya dianjurkan untuk menggunakan minyak saat memasak bahan-bahan makanan yang mengandung vitamin A. Hali ini disebabkan vitamin Alarut dalam lemak dan dapat tercampur dengan mudah dalam minyak.

Walaupun memang benar bahwa vitamin A adalah vitamin yang larut dalam lemak, dengan sedikit inovasi, vitamin A dapat cukup diserap tanpa harus menambahkan minyak yang diekstrak secara tidak alami karena Anda hanya membutuhkan minyak dalam jumlah yang sangat sedikit untuk menyerap vitamin-vitamin yang larut dalam lemak. Dengan demikian, bahwa jika tidak menggunakan minyak dalam proses memasak, hanya dengan mengonsumsisedikit makanan yang mengandungminyak, seperti kacang kedelai dan biji wijen, Anda akan dapat cukup menyerap vitamin-vitamin itu.

Dengan kata lain, Anda bisa mendapatkan cukup minyak dan lemak yang pening bagi tubuh  dengan mengonsumsi makanan yang mengandung lemak dalam bentuk alami tanpa harus menambahkan minyak yang diekstrak secara tidak alami. Dengan mengatakan dalam bentuk alami, yang saya maksud adalah mengonsumsi makanan yang merupakan bahan baku pembuatan minyak, seperti biji-bijian, polong-polongan, kacang-kacangan, serta bijitanaman, dan menyantap mereka apa adanya. Tidak ada cara lain yang lebih aman dan lebih sehat untuk mengonsumsi minyak.


Sumber: The Miracle of Enzyme by Hiromi Shinya M

Terima kasih....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makanan Ideal : 85% Nabati dan 15% Hewani

Kali ini masih berhubungan dengan pembahasan dalam buku "The Miracle of Enzime" by Hiromi Shinya. Kita akan mengutip sedikit peri...